x Klub Sastra Bentang: November 2007

Friday, November 23, 2007

Bush Hitler, Algojo Paling Mematikan Di Abad Modern




Penulis: Rahmad Widada
ISBN: 978-979-1227-16-2
Jumlah halaman: x + 166 hlmn
Penyunting: Salman Faridi
Harga: Rp. 24.000,-

SINOPSIS

Personifikasi Hitler pada diri pemimpin yang tidak disukai Amerika selalu menarik untuk diperhatikan. Ketika pecah perang teluk, Saddam menjadi bulan-bulanan media yang menganggapnya Hitler versi timur tengah. Kemudian, cap Hitler pun sempat mampir pada Presidan Iran, Mahmoud Ahmadinejad, karena meragukan orisinalitas data tentang holocaust.
Ironisnya, dalam konteks invasi terhadap Irak, cap buruk Hitler itu justru berbalik kepada Bush Jr. sendiri, yang sebagian besar dilakukan oleh orang Amerika melalui internet. Gelagat menyamakan Bush dan Hitler ini mungkin bukan sekadar main-main jika penulis memiliki data akurat tentang setiap transaksi bisnis kotor yang pernah dijalankan keluarga Bush semasa pecah perang dunia II. Inilah buku yang mengupas tuntas kelihaian keluarga Bush memperalat orang-orang di sekitarnya untuk kemudian maju menjadi pemimpin sebuang bangsa digdaya bernama Amerika.

Labels: ,

Chocolat




Penulis: Joanne Harris
ISBN: 978-979-1227-13-1
Jumlah halaman: xii + 374 hlmn
Penerjemah: Ibnu Setiawan
Penyunting: Wendratama, Imam Risdiyanto
Harga: 49.500 ,-

SINOPSIS

Sebelum Masehi, biji cokelat dipuja. Obat pahit kehidupan, berbuih di gelas upacara berbentuk piala. Predikat sihir melekat padanya. Minuman cokelat disesap di tangga kuil pengorbanan; kegembiraan yang dibawanya dahsyat dan mengerikan.

Vianne Rocher seorang pembuat cokelat. Cokelat yang sesungguhnya, seperti yang diminum oleh bangsa Aztec dalam ritual sakral ribuan tahun silam. Tercampur sempurna aroma cokelat, vanila, tembaga, dan kayu manis yang dipanaskan; aroma cokelat mentah dan tanah Amerika, aroma harum damar dari hutan tadah hujan.

Bagi Lansquenet-sous-Tannes yang bersuasana muram dan diliputi kepalsuan, toko cokelat La Céleste Praline menjadi sesuatu yang asing, sulit diterima. Namun, tidak butuh lama bagi toko ini untuk dicintai penduduk. Ramuan cokelat Vianne mampu membangkitkan energi kejujuran dari dalam diri, dan La Céleste Praline menjadi ruang tempat rahasia dibisikkan, kegelisahan diungkapkan, dan mimpi untuk diuji.

Novel ini merupakan kisah indah tentang cokelat dan pertentangan yang sering terjadi dalam diri kita. Kaya, cerdas, dan nakal, Chocolat merupakan santapan sastra untuk semua orang.

Labels: ,

Kata




Penulis: Bakdi Soemanto
ISBN: 978-979-1227-14-8
Jumlah halaman: 144 halaman
Harga : 23.000 ,-

SINOPSIS

Sebagai seorang budayawan, penyair, sekaligus akademisi, Bakdi Soemanto berhasil mengelaborasikan kompleksitas dirinya itu ke dalam puisi-puisi yang kontemplatif. Dengan gaya bahasa yang jernih, Bakdi mampu membuat manusia, alam, dan Tuhan menjadi terjangkau oleh nalar kita tanpa harus dengan kernyit di kening. Puisi-puisi dalam buku ini ditulis dalam kurun waktu antara tahun 60-an hingga 80-an.

Labels: ,

The Footprints Of God




Penulis: Greg Iles
ISBN: 978-979-1227-11- 7
Jumlah halaman: vi + 574 hlmn
Penerjemah: Cahya Wiratama
Penyunting: Salman Faridi
Harga: 62.500 ,-

SINOPSIS

Di sebuah laboratorium rahasia milik pemerintah, para ilmuwan terkemuka Amerika menciptakan Trinity – sebuah superkomputer yang dapat melampaui kekuatan pikiran manusia. Sebagai seorang ahli etika dalam proyek itu, Dr. David Tennant bekerja di dalam tekanan ilmu pengetahuan yang tak terbatas dan ambisi yang kejam. Setelah seorang rekan ilmuwannya terbunuh, David mengungkap siapa pembunuhnya. Putus asa, ia menemui Rachel Weiss, psikiater yang menyelidiki mimpi-mimpi buruk yang mengganggunya sejak bergabung dalam proyek itu, dan mereka berdua dipaksa untuk melarikan diri demi nyawa mereka.
Diburu ke berbagai belahan dunia, David dan Rachel menemukan fakta di balik Proyek Trinity, serta kekuatan dahysat yang dimilikinya. Tapi detik-detik terakhir Trinity telah dimulai, dan umat manusia kini dijadikan sandera oleh sebuah bentuk kehidupan yang tak dapat dimusnahkan. Satu-satunya harapan untuk selamat ada pada hubungan yang mengejutkan antara Trinity dan pikiran David yang tersiksa. Masa depan umat manusia dipertaruhkan – dan kesalahan berakibat pada kepunahan.

TENTANG PENULIS

Greg Iles lahir di Stuttgart, Jerman, tapi menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di Mississippi. Lulusan University of Mississippi, Greg adalah seorang gitaris dan vokalis untuk grup band Frankly Scarlet sebelum menerbitkan novel pertamanya, Spandau Phoenix, pada 1993. Tujuh dari delapan novelnya menjadi buku-buku paling laris versi New York Times. Ia tinggal bersama istri dan dua anaknya di Natchez, Mississippi, tempat ia menulis beberapa dari novel-novelnya. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Greg, novel-novelnya, dan film-filmnya, kunjungi http://www.gregiles.com.

Labels: ,

In Cold Blood




Penulis: Truman Capote
ISBN: 978-979-1227-09-4
Jumlah halaman: viii + 476 hlmn
Penerjemah: Santi Indra
Penyunting: Wendratama
Harga: 55.000 ,-

SINOPSIS

Sebuah keluarga pemilik ranch kaya dibunuh secara brutal: ayah, ibu, anak laki-laki dan perempuan. Pembunuhan ini begitu mengguncang karena tampak tidak ada motivasi ekonomi maupun dendam pribadi. Dan, korbannya──keluarga Clutter adalah keluarga yang begitu santun-terpandang dan yang paling tidak mungkin memiliki musuh: sosok keluarga paling ideal yang bisa dicita-citakan oleh masyarakat Holcomb, Texas.

Truman Capote ingin menulis sebuah laporan yang lengkap dan kaya tentang tragedi ini. Ia mewawancarai orang pertama yang mendapati pembunuhan ini, orang-orang terdekat korban, detektif yang menyelidiki, hingga perjumpaannya dengan pelaku itu sendiri dan kisah panjang yang melatarbelakangi tindakan nekad di tengah malam itu.

Dan Capote memang berhasil menuliskannya secara memuaskan, dari detail psikologis hingga aspek legalitas yang berkenaan dengan hukuman mati──yang menjadi perdebatan tentang layak tidaknya pembunuh keluarga Clutter dihukum mati di tiang gantungan.

TENTANG PENULIS

Truman Capote mendapat perhatian dan pujian luas dari kalangan sastra dan jurnalisme untuk karya ini. In Cold Blood memang puncak dari perjalanan panjang mimpinya untuk memberikan kontribusi bagi munculnya sebuah bentuk sastra baru: Novel Nonfiksi.

Hingga sekarang, ketika novel nonfiksi begitu populer dan beragam, In Cold Blood tetap dianggap sebagai contoh utama karena kekuatan yang dimiliki oleh gaya penulisan, kisah yang diangkat, tokoh-tokoh, dan data yang dikumpulkan oleh Capote: sebuah masterpiece.

Labels: ,

Leaving Microsoft To Change The World




Kisah Menakjubkan Seorang Pendiri 3600 Perpustakaan di Asia

Penulis: John Wood
ISBN: 978-979-1227-10-0
Jumlah halaman: x + 368 hlmn
Penerjemah: Widi Nugroho
Penyunting: Hermawan Aksan, Salman Faridi
Harga: 49.000 ,-

SINOPSIS

Di usia kerjanya yang mencapai sembilan tahun di Microsoft, John Wood telah hidup jauh dari cukup. Karir menjanjikan, perusahaan besar yang prestisius, dan sejumlah benefit yang menjadi banyak impian para pekerja telah diperoleh John dengan sukses. Kekurangannya cuma satu. John tidak pernah mendapatkan cukup waktu untuk kehidupan pribadinya.

Namun, satu kunjungan ke sebuah agen perjalanan telah mengubah jalur hidup John untuk selamanya. Lepas dari padatnya pekerjaan, John menemukan dirinya menapaki ketinggian Himalaya di dataran tinggi Nepal sejauh 200 mil dan hanya bisa dicapai dengan berjalan kaki selama 20 hari. Rupanya, desa terpencil di perhentiannya yang terakhir yang dihuni oleh orang-orang buta huruf dengan mayoritas anak-anak putus sekolah itu telah membawa keajaiban bagi hidupnya yang kosong.

Sebuah gagasan tentang ruang baca yang dinamainya A Room to Read telah mengubah dunia yang senyap itu dengan ingar-bingar pengetahuan. Dari ketinggian Himalaya John melebarkan gagasannya untuk anak-anak di banyak negara miskin, jagad pengetahuan yang dilipat dalam lembaran-lembaran buku. Sebuah usaha yang perlu ditiru!

TENTANG PENULIS

John Wood adalah mantan executive di Microsoft yang wilayah kerjanya mencakup asia pasifik. Selepas dari Microsoft, John Wood menjalankan sebuah lembaga nirlaba bernama A Room to Read yang menyediakan banyak buku untuk anak-anak di negara miskin.

Labels: , , , ,

Enrique's Journey



Petualangan Seorang Anak Di Atas Kereta Api Maut
Demi Bersatu Kembali Dengan Ibunya

Penulis: Sonia Nazario
ISBN: 978-979-1227-05-6
Jumlah halaman: viii + 396 hlmn
Penerjemah: Widi Nugroho
Penyunting: Rahmad Widada, Wendratama
Harga: 48.500 ,-

JENIS BUKU

Sebuah kisah nyata yang dialami banyak anak Latin dalam perjalanan mereka menuju Amerika Serikat. Kisah nyata ini ditulis oleh Sonia Nazario, yang kemudian memperoleh penghargaan Pulitzer untuk karyanya ini.

TARGET PEMBACA

Buku ini ditujukan bagi setiap orang, yang bisa memperoleh inspirasi dari anak-anak Latin ini dalam perjuangan menemukan ibu mereka yang bekerja di Amerika Serikat.

SINOPSIS

Dia bercerita tentang gangster yang menguasai atap kereta api, bandit di sepanjang rel kereta, polisi Meksiko yang berpatroli di stasiun-stasiun kereta api yang memperkosa serta merampok, dan bahaya kehilangan kaki saat naik atau turun dari kereta yang sedang bergerak. Selama perjalanannya di atap api kereta melalui Meksiko, katanya pada saya, dia menyaksikan lima peristiwa di mana migran dibuntungkan oleh kereta api. Dia melihat seorang laki-laki kehilangan separuh kaki saat berusaha naik ke atas kereta. Dia melihat enam gangster menarik pisau mereka dan melempar seorang gadis dari kereta hingga tewas. Suatu kali, dia jatuh dari kereta dan mendarat tepat di samping roda-roda baja yang sedang berputar. “Aku mengira aku sudah mati. Tubuhku sangat dingin,” katanya.

Sonia Nazario, peraih penghargaan Pulitzer tahun 2003 untuk kisah Enrique’s Journey ini, dengan berani melakukan perjalanan itu. Untuk menulis dengan akurat dan penuh nuansa, ia berpendapat bahwa dirinya harus benar-benar mengalami apa yang dirasakan anak-anak Latin saat melakukan perjalanan ilegal menuju Amerika Serikat. Selama berbulan-bulan, saat melakukan perjalanan mengikuti jejak kaki Enrique, seorang anak Honduras yang dipilihnya sebagai contoh kasus, ia hampir terus-menerus hidup dalam bahaya dipukuli, dirampok, atau diperkosa.

Setiap tahun, 48.000 anak seperti Enrique pergi ke Amerika Serikat dengan melakukan perjalanan di atas atap kereta api barang. Mereka menyebutnya Al Train de la Muerte atau Kereta Api Maut. Di perbatasan, untuk menghindari petugas imigrasi, mereka berlarian dan melompat dari gerbong ke gerbong yang sedang melaju. Beberapa pergi berhari-hari tanpa makan. Jika kereta berhenti, mereka merunduk di dekat rel, menangkupkan kedua tangan, dan mengambil beberapa sesap air dari genangan yang telah tercemar minyak disel. Mereka tidur di atas pohon, di rumput-rumput yang tinggi, atau beralaskan daun. Dan, 75% dari anak-anak ini, laki-laki dan perempuan, berani menantang perjalanan maut “hanya” untuk mencari ibu mereka. Beberapa masih bayi saat ibu mereka pergi; mereka mengenal ibu mereka hanya dari foto-foto yang dikirimkan ke rumah. Ya, kerinduan akan ibu-lah yang sanggup membangkitkan hasrat sebesar itu. Tidak mengherankan bila di tangan penulis sebesar Sonia, Enrique’s Journey dianggap sebagai salah satu kisah petualangan terbesar abad dua puluh satu.

TENTANG PENULIS

Sonia Nazario adalah seorang projects reporter untuk Los Angeles Times yang telah lebih dari dua dekade menulis tentang isu-isu sosial. Kisah yang ia tulis mengangkat isu-isu sosial terbesar di AS: kelaparan, kecanduan obat, imigrasi.

Ia telah memperoleh beberapa penghargaan nasional untuk beberapa karya yang ia tulis, terutama kisah Enrique’s Journey ini, yang meraih banyak penghargaan, seperti Pulitzer Prize, George Polk Award for International Reporting, dan Robert F. Kennedy Journalism Award.

Nazario menghabiskan masa kecil di Kansas dan Argentina, dan banyak menulis tentang orang Latin di AS. Ia sekarang tinggal di Los Angeles bersama suaminya.

Labels: ,

Tuesday, November 06, 2007

Laskar Pelangi di MP Bookpoint Yogya

Laskar Pelangi berbagi cerita “Meraih Mimpi Masa Depan”

Bentang Pustaka mengundang anda dalam diskusi tetralogi Laskar Pelangi bersama Andrea Hirata (penulis tetralogi Laskar Pelangi), Pangesti Wiedarti (moderator milis beasiswa), dan Meutya Hafid

Hari/Tgl.: Minggu, 11 November 2007
Pukul: 18.30-21.00 WIB
Tempat: MP Bookpoint Yogyakarta, Jl. Kaliurang Km. 6,5

Jadilah 100 peserta pertama dalam acara ini karena anda akan memperoleh suvenir menarik!

Informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Regol 0274-374006, MP Bookpoint 0274-885485, Bentang 0274-517373

Labels: