x Klub Sastra Bentang: Bush Hitler, Algojo Paling Mematikan Di Abad Modern

Friday, November 23, 2007

Bush Hitler, Algojo Paling Mematikan Di Abad Modern




Penulis: Rahmad Widada
ISBN: 978-979-1227-16-2
Jumlah halaman: x + 166 hlmn
Penyunting: Salman Faridi
Harga: Rp. 24.000,-

SINOPSIS

Personifikasi Hitler pada diri pemimpin yang tidak disukai Amerika selalu menarik untuk diperhatikan. Ketika pecah perang teluk, Saddam menjadi bulan-bulanan media yang menganggapnya Hitler versi timur tengah. Kemudian, cap Hitler pun sempat mampir pada Presidan Iran, Mahmoud Ahmadinejad, karena meragukan orisinalitas data tentang holocaust.
Ironisnya, dalam konteks invasi terhadap Irak, cap buruk Hitler itu justru berbalik kepada Bush Jr. sendiri, yang sebagian besar dilakukan oleh orang Amerika melalui internet. Gelagat menyamakan Bush dan Hitler ini mungkin bukan sekadar main-main jika penulis memiliki data akurat tentang setiap transaksi bisnis kotor yang pernah dijalankan keluarga Bush semasa pecah perang dunia II. Inilah buku yang mengupas tuntas kelihaian keluarga Bush memperalat orang-orang di sekitarnya untuk kemudian maju menjadi pemimpin sebuang bangsa digdaya bernama Amerika.

Labels: ,

7 Comments:

At 2:31 PM, Anonymous Anonymous said...

salam kenal....

AKU BUKANLAH PENYAIR, AKU HANYALAH SESEORANG- YG SEDANG-MENCARI BENTUK, WUJUD ASLINYA SENDIRI

www.duniasastra.com

Dikeheningan malam aku telah berjalan , menyusuri lorong-lorong kotorku dan ruhku juga telah memasuki rumah-rumah kalian . Detak-detak jantung kalian juga berdegup didadaku , dan nafas-nafasmu menghembus pula di hidungku.

Dan aku bukanlah seorang penyair aku hanya sekedar mengucapkan rangkaian kata tentang sesuatu yang sebenarnya kalian sendiri telah tahu didasar alam pikirmu.

Diantara kalian ada yang menyebutku angkuh , hanya mementingkan kegemaranku menyepi dan mengatakan kepadaku : ” Ia berbicara dengan tetumbuhan dan para satwa ,bukan dengan kita manusia . Seorang diri ia duduk dipuncak-puncak perbukitan memandang rendah pada kota dan kehidupan”. Sebagian yang lain diantara kalian berbicara kepadaku meski tanpa kata-kata : ” Ia orang yang aneh , orang ganjil , pencinta keluhuran yang tak teraih, untuk apa bermukim dipuncak-puncak gunung tempat elang bersarang, dan mengapa pula mencari sesuatu yang wujudnya belum pasti ?”…”Angin apa yang hendak kau tangkap dalam jala-mu . Burung ajaib manakah yang ingin kau jaring dilangit biru ?!…Kemarilah engkau bersatu dengan kami , turunlah bersama kita akan berbagi roti , dan lepaskan hausmu dengan anggur-anggurku !”

Memang aku telah mendaki “puncak-puncak perbukitan” dan sering pula aku mengembara dalam “kesunyian ” hutan.tapi aku juga akan tetap dapat mengamati kalian tanpa perlu “turun” dari puncak pegunungan.

Kesunyian jiwa telah menyebabkan mereka melontarkan kata-kata itu, namun apabila kesunyian itu mendalam lagi, maka mereka akan dapat mengerti, bahwa apa yang aku cari adalah rahasia terdalam jiwa manusia ,dan yang aku buru adalah sukma agung manusia yg menjelajah kesegala penjuru semesta.

Dan Kesunyian itulah yang menuntunku melangkah menuju “lorong penderitaan” sekaligus teman keagungan spiritual…..

Aku orang yang percaya sekaligus peragu, betapa seringnya jariku menekan lukaku sendiri sekedar untuk menghayati nilai kebenaran . Dan keyakinanku berkata manusia itu tak terkurung dalam raga dan jasad yang merangkak mencari kehangatan matahari, bukan pula penggali terowongan untuk mencari perlindungan, melainkan ruh yang merdeka-jiwa yang meliputi cakrawala dunia . Jika kata-kataku memasuki samar, kalian tak perlu gusar karena asal mula segala sesuatu adalah samar , meskipun akan jelas pada akhirnya.

Sebab apakah pengetahuan itu jika bukan bayangan dan pengetahuan yang terpendam bisu. Pikiran kalian dan jalinan kata-kataku, digetarkan oleh gelombang yang satu ,terekam dan terpatri diantara hari-hari dan masa silam yang telah berlalu , sejak bumi belum mengenal dirinya sendiri dan kegelapan belum terkurung oleh pekatnya malam .

Pahamilah kata-kata orang bijak dan laksanakan dalam kehidupanmu sendiri . Hidupkanlah kata-kata itu , tetapi jangan pernah memamerkan perbuatan -pebuatan itu dengan menceritakannya, karena dia yang mengucapkan apa yang tidak dia pahami , tidak lebih baik dari seekor keledai yg mengangkat buku-buku.

Jangan pernah menyesal karena kalian ‘buta’ dan jangan pernah merasa kecewa karena kalian ‘tuli’, sebab dipagi ini fajar pemahamanmu telah merekah untuk kalian didalam mencari rahasia kehidupan . Dan kalian akan mensyukuri segala gulita- sebagaimana kalian mensyukuri terang cahaya.

Dan segala yang “tak berbentuk” selalu berusaha mencari “bentuknya”, seperti berjuta-juta bintang yang menjelma menjadi matahari…

Dan kulihat…….Kehidupan itu bersifat dalam , tinggi dan jauh , hanya wawasan luas dan bebas yang dapat menyentuh kakinya , meski sebenarnya ia dekat !.

Banyak sudah orang bijak yang telah mendatangi kalian untuk mengajarkan hikmat dan pengetahuan . Dan aku datang untuk mengambil hikmat itu dan lihatlah kutemukan sesuatu yang tak ternilai didasar hati, laksana air pancuran yang melegakan jiwa.

Setiap kali aku datang ke air pancuran itu , dikala dahaga hendak membasahi kerongkongan , aku dapatkan air itu sendiri tengah kehausan -dia meminumku selagi aku meminumnya !

Hartono Beny Hidayat Elaboration with KG

 
At 12:54 AM, Blogger . said...

salam kenal. saya nggak bisa bilang apa-apa.hanya baru bisa nulis di komentar ini, tapi bukan komentar. sepertinya blog ini serius,instens dengan almameternya.

feni efendi
www.areapanas.blogspot.com

 
At 3:16 PM, Blogger Taiki said...

Andai bush melihat cermin, apa yang terlihat dicermin itu adalah hitler

 
At 2:23 AM, Blogger Unknown said...

bush=bajingan=algojo.untuk sekian makna semacam ini yang pantas dianugrahkan padanya adalah makian dan pengasingan.itu sudah cukup baginya untuk mendapatkan ganjaran yang sesuai dengan ulah yang dia perbuat.supaya dia paham tentang arti kesakitan.

 
At 1:47 PM, Blogger Kritik Sastra said...

Hitler memang layak diperdebatkan. Buku ini akan menjadi sebuah referens tambahan tentang Hitler yang penuh fenmenal.

salam www.kritiksasra.blogspot.com

 
At 11:08 AM, Blogger catatan salwangga said...

bush & hittler, memang dua manusia pencetak sejarah dengan darah.

hujatan, memang pantas. lebih pantas lagi, tandingi kiprah keduanya dengan prestasi mengguncang dunia. mulai dari diri, kelurga, kelompok, masyarakat, negara, dan seterusnya.

perang, memang tak kan pernah usai hingga dunia hancur. memang begitulah isi dari dunia.

perang senjata
perang politik
perang bisnis
perang batin
bahkan,
perang merebut eksistensi Tuhan.

 
At 12:00 AM, Anonymous Anonymous said...

SUNGGUH TIDAK BERPERIKEMANUSIAAN MENYAMAKAN HITLER DENGAN BUSH.
SAYA TIDAK SETUJU!

Hitler adalah nasionalis sejati, dipilih oleh rakyat dan memiliki tujuan mulia menghapus gerakan zionisme yang amat membahayakan dunia.

Bush, is only a lucky guy. Desersi dari militer, menjadi presiden karena ditunjuk oleh pengadilan, bukan dipilih rakyat, berpartisipasi meruntuhkan gedung WTC, memata-matai dan memenjarakan warganegara AS sendiri, menganeksasi negara2 lemah (Irak, Afghanistan, Palestina, Somalia, negara-2 Amerika Latin), melakukan penyiksaan (torture) jauh lebih kejam dari pembersihan etnis yang dilakukan Serbia. Dan sebelum di-toppledown secara demokrasi, masih sempat menghancurkan perekonomian dunia dengan melepaskan peraturan2 ketat yang menyangkut transaksi derivative di bursa saham. Genghis Khan, Nebuchadnezzar, Tuthankhamun (yang mengaku Tuhan) semua merasa malu, kebengisan mereka tak ada seujung kukunya dibandingkan George Walker Bush.

Regards,
Adolf's Fan

 

Post a Comment

<< Home